Contoh Rumus IF Bertingkat 3 Kondisi yang Harus Anda Ketahui

Dalam dunia pemrograman, rumus IF bertingkat 3 kondisi merupakan salah satu konsep yang sangat penting dan sering digunakan. Dengan menggunakan rumus ini, Anda dapat mengatur suatu alur logika yang kompleks dalam program Anda.

Contoh Rumus IF Bertingkat 3 Kondisi yang Harus Anda Ketahui

Pada artikel ini, kami akan membahas secara rinci mengenai rumus IF bertingkat 3 kondisi dan memberikan contoh-contoh penggunaannya yang relevan.

$ads={1}

Apa itu Rumus IF Bertingkat 3 Kondisi?

Rumus IF bertingkat 3 kondisi adalah suatu konstruksi logika yang memungkinkan Anda untuk menguji tiga kondisi atau lebih secara bersamaan.

Dalam bahasa pemrograman, Anda dapat menggunakan rumus ini untuk mengevaluasi beberapa kondisi dan melakukan tindakan yang berbeda-beda tergantung pada hasil evaluasi tersebut.

Contoh Penggunaan Rumus IF Bertingkat 3 Kondisi

Contoh 1: Mengklasifikasikan Nilai Ujian

Misalkan Anda memiliki sebuah program untuk mengklasifikasikan nilai ujian berdasarkan rentang skor tertentu.

Rumus Excel
nilai = 85 if nilai >= 90: kategori = "A" elif nilai >= 80: kategori = "B" elif nilai >= 70: kategori = "C" else: kategori = "D" print("Kategori nilai:", kategori)

Pada contoh di atas, rumus IF bertingkat 3 kondisi digunakan untuk mengevaluasi nilai yang diperoleh. Jika nilai lebih dari atau sama dengan 90, maka kategori nilainya adalah A.

Jika nilai berada di antara 80 dan 89, kategori nilainya adalah B, dan seterusnya. Jika nilai tidak memenuhi kondisi-kondisi tersebut, maka kategori nilainya adalah D.

Contoh 2: Menghitung Diskon Berdasarkan Jumlah Pembelian

Selain untuk mengklasifikasikan nilai ujian, rumus IF bertingkat 3 kondisi juga dapat digunakan untuk menghitung diskon berdasarkan jumlah pembelian.

Rumus Excel
jumlah_pembelian = 500000 if jumlah_pembelian >= 1000000: diskon = 0.2 elif jumlah_pembelian >= 500000: diskon = 0.1 else: diskon = 0 total_bayar = jumlah_pembelian - (jumlah_pembelian * diskon) print("Total bayar:", total_bayar)

Pada contoh di atas, rumus IF bertingkat 3 kondisi digunakan untuk mengevaluasi jumlah pembelian.

Jika jumlah pembelian lebih dari atau sama dengan 1.000.000, maka diskon yang diberikan adalah 20%. Jika jumlah pembelian berada di antara 500.000 dan 999.999, diskon yang diberikan adalah 10%, dan jika tidak memenuhi kedua kondisi tersebut, maka tidak ada diskon yang diberikan.