Rumus IF Pada Excel 5 Kondisi

Rumus IF adalah salah satu fitur penting dalam Microsoft Excel yang memungkinkan pengguna untuk membuat pernyataan logika sederhana dan kompleks.

{tocify} $title={Table of Contents}

Dengan menggunakan rumus IF, Anda dapat mengatur kondisi tertentu yang akan menentukan hasil sel atau tindakan yang diambil oleh Excel.

Rumus IF Pada Excel 5 Kondisi

Dalam artikel ini, kami akan memberikan beberapa contoh rumus if pada excel 5 kondisi yang perlu diketahui.

$ads={1}

Kondisi "Jika Benar" (TRUE)

Kondisi "Jika Benar" (TRUE) adalah kondisi pertama yang perlu diketahui dalam rumus IF. Ketika kondisi yang Anda tentukan terpenuhi, Excel akan mengembalikan nilai yang Anda tentukan.

Misalnya, jika Anda ingin menentukan apakah nilai dalam sel A1 lebih besar dari 10, Anda dapat menggunakan rumus IF berikut:

Rumus Excel
=IF(A1>10, "Nilai lebih besar dari 10", "Nilai lebih kecil atau sama dengan 10")

Dalam contoh di atas, jika nilai dalam sel A1 lebih besar dari 10, Excel akan mengembalikan teks "Nilai lebih besar dari 10", dan jika tidak, Excel akan mengembalikan teks "Nilai lebih kecil atau sama dengan 10".

Kondisi "Jika Salah" (FALSE)

Kondisi "Jika Salah" (FALSE) adalah kondisi kedua yang perlu dipahami. Kondisi ini digunakan ketika kondisi yang Anda tetapkan tidak terpenuhi.

Misalnya, jika Anda ingin menampilkan teks "Lulus" jika nilai dalam sel A1 lebih besar dari 60, dan teks "Tidak Lulus" jika tidak, Anda dapat menggunakan rumus IF berikut:

Rumus Excel
=IF(A1>60, "Lulus", "Tidak Lulus")

Dalam contoh ini, jika nilai dalam sel A1 lebih besar dari 60, Excel akan mengembalikan teks "Lulus", dan jika tidak, Excel akan mengembalikan teks "Tidak Lulus".

Kondisi "Jika Benar" dan "Jika Salah" yang Bersarang

Rumus IF pada Excel juga memungkinkan kita untuk menggunakan kondisi "Jika Benar" dan "Jika Salah" yang bersarang. Artinya, kita dapat menentukan lebih dari satu kondisi dan tindakan yang harus diambil oleh Excel.

Misalnya, jika Anda ingin menentukan kategori nilai berdasarkan skala berikut:

  • Jika nilai lebih besar dari 80, maka "A".
  • Jika nilai antara 70 dan 80, maka "B".
  • Jika nilai antara 60 dan 70, maka "C".
  • Jika nilai lebih kecil dari 60, maka "D".

Anda dapat menggunakan rumus IF berikut:

Rumus Excel
=IF(A1>80, "A", IF(A1>70, "B", IF(A1>60, "C", "D")))

Dalam contoh di atas, jika nilai dalam sel A1 lebih besar dari 80, Excel akan mengembalikan teks "A". Jika nilai antara 70 dan 80, Excel akan mengembalikan teks "B", dan seterusnya.

Kondisi "Jika Salah" dengan Aksi Lain

Selain menggunakan teks sebagai aksi jika kondisi terpenuhi atau tidak terpenuhi, rumus IF pada Excel juga memungkinkan kita untuk melakukan perhitungan atau tindakan lain.

Misalnya, jika Anda ingin menambahkan 10 ke nilai dalam sel A1 jika nilai tersebut lebih besar dari 50, Anda dapat menggunakan rumus IF berikut:

Rumus Excel
=IF(A1>50, A1+10, A1)

Dalam contoh ini, jika nilai dalam sel A1 lebih besar dari 50, Excel akan menambahkan 10 ke nilai tersebut. Jika tidak, nilai akan tetap sama.

Kondisi "Jika Salah" dengan Rumus Lain

Terakhir, rumus IF pada Excel juga memungkinkan kita untuk menggunakan rumus lain sebagai aksi jika kondisi tidak terpenuhi. Misalnya, jika Anda ingin menghitung persentase kehadiran berdasarkan jumlah kehadiran dan jumlah total hari, Anda dapat menggunakan rumus IF berikut:

Rumus Excel
=IF(B1>0, B1/C1*100, 0)

Dalam contoh di atas, jika jumlah kehadiran (sel B1) lebih besar dari 0, Excel akan menghitung persentase kehadiran dengan membagi jumlah kehadiran dengan jumlah total hari (sel C1) dan mengalikannya dengan 100. Jika tidak, Excel akan mengembalikan nilai 0.

$ads={2}

Dengan memahami 5 kondisi penting dalam menggunakan rumus IF pada Excel, Anda dapat mengoptimalkan penggunaan fitur ini untuk menghasilkan analisis data yang lebih akurat dan efisien.